-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Islah di Posko Merdeka: Wartawan Panjul Akui Kesalahan, Pilkada Pangkalpinang Menuju Sejuk

Redaksi
Minggu, 04 Mei 2025, Mei 04, 2025 WIB Last Updated 2025-05-04T10:59:19Z
Sudarsono alias Panjul (baju hitam) pose bersama dengan balon cawako Pangkalpinang bersama tim Merdeka, Jum'at malam (2/5/2025).


Pangkalpinang, Selektifnews.com — Suasana teduh mewarnai Posko Pemenangan Merdeka pada Jumat malam (2/5/2025). Sudarsono alias Panjul, warga Paritlalang Kota Pangkalpinang yang sempat mengaku sebagai wartawan okeyboss.com, akhirnya mengakui kesalahan serta khilafnya terhadap Tim Pasangan Calon (Paslon) Merdeka. 


Ia datang langsung didampingi rekannya untuk meminta maaf secara terbuka kepada bakal calon Wali Kota independen, Eka Mulya Putra, dan seluruh tim pemenangan.


Langkah Sudarsono ini mendapat respons positif dari Tim Hukum Merdeka. Ishar SH, kuasa hukum paslon, menyampaikan bahwa sikap Sudarsono yang berani mengakui kekeliruannya patut diapresiasi.


“Saudara kita Sudarsono sudah mengaku salah dan langsung menyampaikan permintaan maaf kepada Bapak Eka Mulya Putra. Kami pun menerima permintaan maaf itu dengan syarat tidak mengulangi lagi perbuatannya,” ungkap Ishar kepada jejaring media KBO Babel.



Sebelumnya, Tim Merdeka sempat melaporkan Sudarsono ke Polda Bangka Belitung atas dugaan media bodong tidak berbadan hukum atas pemberitaan yang dianggap merugikan dan menimbulkan kegaduhan publik. 


Namun, setelah pertemuan yang berlangsung hangat dan terbuka, kesepakatan pun tercapai untuk menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan.


“Kita sepakat tidak melanjutkan perkara ini ke jalur hukum. Semoga setelah ini tidak ada lagi perselisihan atau kesalahpahaman. Mari sambut Pilkada ulang 2025 dengan damai dan meriah,” tambah Ishar.


Eka Mulya Putra pun menyambut baik kedatangan Sudarsono. Dalam keterangannya kepada KBO Babel, ia menyebut bahwa sikap Sudarsono mencerminkan nilai tanggung jawab dan keberanian.


“Saya pribadi tidak merasa punya masalah dengan Panjul. Justru baru hari ini saya mengenalnya. Tapi saya sangat menghargai keikhlasannya datang ke posko untuk meminta maaf. Itu menunjukkan sikap gentleman,” ucap Eka.


Sebagai seorang muslim, lanjut Eka, memaafkan adalah bentuk keimanan dan kontribusi terhadap perdamaian sosial. 


Ia juga menyampaikan permohonan maaf jika selama proses pencalonan ada hal-hal dari pihaknya yang kurang berkenan di masyarakat.


Dalam suasana haru, Sudarsono menyampaikan penyesalan mendalam atas pemberitaan yang dianggap kontroversial. 


Ia mengaku tak berniat mencederai demokrasi atau menjatuhkan pihak mana pun.


“Dengan hati yang tulus, saya memohon maaf kepada Pak Eka, Ibu Radmida Dawam, Tim Merdeka, simpatisan, dan masyarakat Pangkalpinang. Saya hanya manusia biasa yang juga belajar dari kesalahan,” ucap Sudarsono dengan mata berkaca-kaca seperti dikutip dari KBRINA.COM.


Menutup pertemuan yang berlangsung penuh kehangatan, Panjul menyerukan kepada masyarakat untuk memberi ruang kepada calon independen dalam Pilkada mendatang.


“Pilkada akan lebih berwarna jika ada calon independen. Serahkan kepada rakyat untuk memilih siapa pemimpin terbaik bagi kota ini,” pungkasnya. (KBO Babel)

Komentar

Tampilkan

Terkini