-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Kurangnya Pengawasan Mengakibatkan Belasan Siswa Sekolah Rakyat di Kota Tebingtinggi Diduga Keracunan Sarapan Mie Goreng

Redaksi
Selasa, 02 September 2025, September 02, 2025 WIB Last Updated 2025-09-02T13:33:44Z


Tebingtinggi, Selektifnews.com – Peristiwa mengenaskan terjadi di Sekolah Rakyat yang beraktivitas di Kampus UINSU Jalan Gunung Leuser, Kelurahan Tanjung Marulak, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi. Belasan siswa sekolah tersebut diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap sarapan mie goreng yang disediakan pihak catering, Senin (1/9/2025). Peristiwa ini sontak membuat panik pihak sekolah karena kondisi siswa mendadak drop usai makan pagi.


Sebagian siswa yang mengalami gejala mual dan muntah langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat serta Rumah Sakit (RS) Natama Kota Tebingtinggi. Informasi yang diperoleh, para korban kini dirawat di lantai tiga RS Natama dengan nomor ruangan 304 dan 311. Kondisi ini menambah kepanikan pihak keluarga dan guru, mengingat peristiwa serupa ternyata pernah terjadi seminggu lalu dengan korban sebanyak 10 siswa.


Salah seorang siswi yang turut menjadi korban menuturkan bahwa kejadian bermula ketika para siswa di asrama C1 dan C2 sarapan mie goreng sebelum berangkat ke kelas. Sekitar setengah jam kemudian, mereka mulai merasakan mual, pusing, hingga muntah. “Setelah itu kami dibawa ke rumah sakit pak,” ucap siswi tersebut lirih saat ditemui di ruang perawatan.


Direktur RS Natama Tebingtinggi, dr. Edi Syahputra Sembiring, saat dikonfirmasi Selasa (2/9/2025), membenarkan pihaknya menangani 11 siswa dengan gejala mual dan muntah. Dari jumlah tersebut, sembilan siswa harus menjalani rawat inap selama dua hingga tiga hari, sementara dua lainnya diperbolehkan rawat jalan. “Sebagian diantar gurunya, sebagian lagi dijemput ambulance rumah sakit. Kami mendapat laporan sekitar pukul 08.00 WIB,” jelas dr. Edi.



Keterangan medis menyebutkan bahwa seluruh siswa yang dirawat memang sempat mengonsumsi mie goreng saat sarapan. Namun, penyebab pasti keracunan masih menunggu hasil uji laboratorium dari sampel makanan yang sudah diambil pihak Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi. “Penyebabnya belum bisa dipastikan, kita masih tunggu hasil laboratorium,” tambah dr. Edi.


Orang tua siswa juga turut menyampaikan keprihatinan mereka. Tirsni, warga Kelurahan Karya Jaya, mengaku khawatir dengan kondisi putrinya yang sering kurang tidur di asrama. Ia berharap pihak sekolah lebih serius memperhatikan makanan dan kesehatan siswa. “Kalau bisa lebih diperhatikan soal makanan pak, apalagi anak-anak jauh dari orang tua,” ujarnya penuh harap. Hal senada disampaikan Rusdi, warga Kelurahan Pabatu, yang meminta agar penyebab keracunan ini segera terungkap. “Kami ingin jelas, dari mana sebabnya. Anak saya sampai sesak napas,” ungkapnya.


Kepala Sekolah Rakyat, Khairil Lubis, mengakui kejadian serupa memang pernah terjadi sebelumnya. Menurutnya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengambil langkah penanganan, termasuk pemeriksaan sampel makanan. “Memang ada beberapa siswa yang drop setelah sarapan mie goreng. Sebagian sempat dibawa ke Puskesmas lalu pulang, sebagian lain dirawat di RS Natama. Kami terus berupaya menangani sesuai prosedur,” jelas Khairil.


Kasus ini menimbulkan sorotan publik terhadap lemahnya pengawasan makanan di sekolah, terutama yang menggunakan jasa catering. Pihak orang tua mendesak agar Pemerintah Kota Tebingtinggi bersama Dinas Kesehatan turun tangan lebih serius agar kejadian serupa tidak berulang. Jika terbukti adanya kelalaian, penyedia makanan maupun pihak terkait di sekolah bisa diminta bertanggung jawab atas kerugian kesehatan para siswa.

Komentar

Tampilkan

Terkini

Entertainment

+

Opini

+