-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Diduga Ikan dan Sayur MBG Berulat: Program Makan Bergizi Gratis di Tebing Tinggi Tuai Sorotan Tajam, Orang Tua Murid Geram!

Redaksi
Rabu, 15 Oktober 2025, Oktober 15, 2025 WIB Last Updated 2025-10-15T09:02:04Z


Tebing Tinggi, Selektifnews.com — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang pemerintah untuk meningkatkan gizi anak sekolah justru memunculkan kekecewaan mendalam di kalangan orang tua siswa. Dugaan adanya ikan dan sayur berulat yang disajikan kepada murid SMP Negeri 3 Tebing Tinggi pada Selasa (14/10/2025) membuat publik geram. Program yang semestinya menjadi simbol kepedulian terhadap kesehatan anak malah dinilai tidak memperhatikan aspek kebersihan dan kelayakan konsumsi.


Berdasarkan pantauan dan laporan yang diterima tim Selektifnews.com, peristiwa itu terjadi di SMP Negeri 3 Tebing Tinggi, yang berlokasi di Jalan M.H. Thamrin, Kelurahan Pasar Gambir, Kecamatan Tebing Tinggi Kota. Seorang orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa makanan yang disajikan diduga tidak layak konsumsi, bahkan ditemukan ulat dalam lauk sayur yang diberikan kepada anak-anak. “Kami sangat kecewa, ini bukan pertama kali anak-anak mengeluh. Bagaimana mungkin makanan untuk anak sekolah bisa seperti itu?” ujarnya dengan nada kesal.



Menanggapi hal tersebut, Widya, salah satu petugas dari SPPG (Satuan Pelaksana Program Gizi) saat dikonfirmasi melalui WhatsApp oleh tim Selektifnews.com justru memberikan jawaban yang mengejutkan. “Kami juga menerima laporannya, Pak. Tapi kalau ulat itu biasa ya Pak, ulat sayur itu kan alami,” ujarnya santai. Jawaban tersebut menimbulkan reaksi keras dari masyarakat, karena dinilai menggampangkan masalah yang menyangkut kesehatan siswa.


Widya bahkan menambahkan bahwa temuan yang disebut “ulat ikan” sebenarnya hanya urat daging ikan yang menyerupai ulat, bukan benar-benar cacing atau makhluk hidup. “Kalau yang ikan itu sebenarnya bukan ulat, Pak. Itu cuma serat daging ikan. Saya juga sudah konfirmasi ke guru dan kepala sekolah, semuanya sudah diluruskan,” katanya. Namun, klarifikasi tersebut justru semakin memperkeruh suasana, karena dianggap tidak berdasarkan uji laboratorium atau analisis medis yang jelas.



“Artinya informasi itu sudah saya luruskan dan sudah clear,” tambahnya dengan nada yakin. Namun ironisnya, pernyataan tersebut seolah menutup ruang kritik publik terhadap pelaksanaan program MBG di Tebing Tinggi. Beberapa pihak menilai sikap Widya terlalu defensif dan tidak mencerminkan tanggung jawab moral terhadap keselamatan anak-anak penerima program.


Tim Selektifnews.com kemudian mencoba mengonfirmasi kembali melalui pesan WhatsApp untuk mendapatkan penjelasan lebih rinci. Namun, komunikasi tiba-tiba diputus sepihak, seolah tidak ingin memperpanjang pembahasan. Sikap tersebut menimbulkan kesan arogan dan tidak profesional dari pihak pelaksana program, padahal yang dipertanyakan adalah persoalan serius menyangkut keamanan pangan bagi anak-anak sekolah.


Sementara itu, saat media mencoba menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi, Heni, untuk menanyakan apakah ulat pada sayur atau ikan dalam makanan MBG berpotensi membahayakan kesehatan anak, hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan sama sekali. Padahal, keterlibatan Dinas Kesehatan sangat penting dalam memberikan klarifikasi ilmiah terkait kandungan makanan tersebut.


Kasus ini memperlihatkan bagaimana program pemerintah yang semestinya membawa manfaat besar justru tercemar oleh dugaan kelalaian dan kurangnya pengawasan. Jika benar makanan MBG tidak layak konsumsi, maka perlu ada evaluasi total terhadap penyedia dan penanggung jawab program di daerah. Jangan sampai program gizi untuk anak justru menjadi sumber penyakit baru karena lemahnya kontrol mutu dan tanggung jawab moral pihak terkait.

Komentar

Tampilkan

Terkini

Entertainment

+

Opini

+