-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Malam Renungan Suci, Ijeck Mengenang Perjuangan Pemuda Pancasila di Tugu Ampera dengan Khidmat

Redaksi
Kamis, 02 Oktober 2025, Oktober 02, 2025 WIB Last Updated 2025-10-01T17:58:45Z


Deliserdang, Selektifnews.com – Suasana hening menyelimuti Tugu Ampera, Desa Kampung Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (30/9/2025) tengah malam. Ribuan kader Pemuda Pancasila memadati lokasi untuk melaksanakan Malam Renungan Suci dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Acara yang penuh kekhidmatan itu dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Sumatera Utara, Musa Rajekshah atau yang akrab disapa Ijeck. Turut hadir Pangdam I/BB Mayjen TNI Rio Firdianto beserta jajaran.


Dalam pidatonya, Ijeck menegaskan bahwa peristiwa 30 September harus selalu dikenang sebagai momentum penting bagi bangsa Indonesia, terutama kader Pemuda Pancasila di Sumatera Utara. Ia menekankan bahwa Tugu Ampera adalah simbol pengorbanan, tempat di mana jenazah kader Pemuda Pancasila dibuang usai menjadi korban kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI).


“Di Tugu ini, banyak saudara kita yang gugur. Jenazah kader Pemuda Pancasila dihabisi dan dibuang oleh PKI. Tempat ini adalah saksi bisu perjuangan mereka dalam membela NKRI,” ucap Ijeck dengan suara lantang di hadapan ribuan kader dan Pangdam I/BB.


Ijeck juga menyampaikan bahwa kegiatan Malam Renungan Suci ini bertujuan untuk mengingatkan generasi penerus akan pentingnya nilai-nilai Pancasila dan pengorbanan para pejuang bangsa. Menurutnya, upacara sakral ini menjadi momentum memperkuat semangat nasionalisme serta rasa cinta tanah air, baik bagi kader Pemuda Pancasila maupun masyarakat luas.


Selain refleksi sejarah, Ijeck turut memberikan pesan kebersamaan dengan masyarakat sekitar. Ia mengizinkan warga untuk memanfaatkan lahan di sekitar Tugu Ampera bagi kegiatan pertanian asalkan dirawat dengan baik. “Kami ingin Pemuda Pancasila selalu dekat dengan rakyat. Silakan gunakan lahan ini untuk kebaikan bersama,” jelasnya.


Dalam kesempatan tersebut, Ijeck juga menegaskan sikap tegas terhadap kader yang melanggar aturan, khususnya terkait narkoba dan tindak kriminal. “Kader Pemuda Pancasila yang terlibat narkoba akan kita pecat. Narkoba dan begal adalah musuh masyarakat, jangan pernah diberi ruang,” tegasnya disambut tepuk tangan peserta.


Di sela-sela acara, Ijeck menyampaikan permohonan maaf kepada warga sekitar apabila kegiatan ini sedikit mengganggu kenyamanan. Ia meminta seluruh kader menjaga ketertiban hingga selesai acara. “Saya minta semua pulang dengan tertib, jangan ada yang membuat onar. Mari kita hormati lingkungan sekitar,” pesannya dengan penuh wibawa.


Mengakhiri sambutannya, Ijeck menyatakan harapannya agar kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dapat membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Ia mengajak kader Pemuda Pancasila untuk mendukung penuh program pemerintah. “Kita tahu Presiden Prabowo berkomitmen mensejahterakan rakyat. Tidak mudah, mari kita dukung bersama agar program itu berjalan baik,” tandasnya.


Tugu Ampera sendiri menyimpan sejarah kelam tragedi Gerakan 30 September 1965 yang oleh Presiden Soekarno disebut Gerakan Satu Oktober (Gestok). Peristiwa itu menewaskan enam jenderal dan satu perwira, serta memicu gelombang perlawanan terhadap PKI, termasuk di Sumatera Utara. Hingga kini, Tugu Ampera yang berdiri kokoh di tengah hamparan sawah Desa Kolam, tetap menjadi pengingat bahwa sejarah perjuangan tidak boleh dilupakan.

Komentar

Tampilkan

Terkini

Entertainment

+

Opini

+