Pematang Siantar, Selektifnews.com – Praktik judi berkedok gelanggang permainan (gelper) kembali meresahkan warga Kota Pematang Siantar. Salah satu lokasi yang menjadi sorotan adalah gelper tembak ikan yang beroperasi di Komplek SBC, tepatnya di belakang Paradep, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Siantar Timur. Tempat ini disebut-sebut beroperasi hampir tanpa hambatan, meski secara terang-terangan menjalankan praktik yang merugikan masyarakat.
Mesin-mesin tembak ikan dan suasana hiruk-pikuk di lokasi itu menjadi pemandangan sehari-hari. Berdalih sebagai tempat hiburan, namun aktivitas di dalamnya lebih mencerminkan praktik perjudian terselubung. Pemain yang datang dari berbagai kalangan usia tampak fokus bermain, mempertaruhkan uang tunai dengan harapan mendapatkan kemenangan yang besar.
Keberadaan gelper tersebut tak pelak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat sekitar. Warga mengaku khawatir akan dampak sosial yang ditimbulkan, mulai dari meningkatnya angka kriminalitas, rusaknya moral generasi muda, hingga keretakan rumah tangga akibat kecanduan berjudi. “Kami sudah sangat resah. Aktivitas ini jelas merusak, tapi seperti dibiarkan begitu saja,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Komunitas Masyarakat Peduli Indonesia Baru (DPP KOMPI B), Henderson Silalahi, angkat bicara. Ia menyayangkan pembiaran yang terjadi selama ini dan menilai aparat penegak hukum (APH) seolah menutup mata. “Kami sangat menyayangkan lemahnya penegakan hukum. Keberadaan tempat ini sudah berlangsung lama, tapi sepertinya ada pembiaran,” kata Henderson dalam pernyataannya kepada media.
Henderson pun mendesak Kapolda Sumatera Utara untuk segera turun tangan. Ia menilai sudah saatnya aparat tingkat provinsi bertindak, mengingat upaya di level lokal terkesan mandul. “Kami minta Kapolda Sumut tidak tinggal diam. Harus ada tindakan nyata untuk menutup dan menindak tegas pelaku usaha gelper berkedok judi ini. Kalau tidak, ini bisa menyebar ke wilayah lain,” tegasnya.
Lebih lanjut, Henderson menambahkan bahwa KOMPI B siap menggalang dukungan dari elemen masyarakat sipil lainnya untuk melakukan aksi damai sebagai bentuk protes terhadap lemahnya pengawasan dan tindakan aparat. “Jika dalam waktu dekat tidak ada langkah konkret, kami akan turun ke jalan. Kami tidak ingin Siantar tercoreng karena maraknya perjudian yang difasilitasi dengan cara licik seperti ini,” ucapnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Kepolisian Resor Pematang Siantar maupun Pemerintah Kota. Aktivitas gelper di Komplek SBC pun tampak masih berlangsung seperti biasa, menandakan lemahnya pengawasan serta belum adanya tindakan tegas dari pihak berwenang.
Masyarakat pun berharap agar suara mereka didengar dan ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang. Karena jika tidak, maka bukan tidak mungkin Pematang Siantar akan menjadi sarang baru praktik judi berkedok yang menghancurkan moral dan masa depan generasi muda.