-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Tutup TPL!!! GMKI Siantar-Simalungun Bawa Api Semangat Ephorus HKBP ke Kongres Nasional GMKI ke-39 di Samarinda

Redaksi
Minggu, 11 Mei 2025, Mei 11, 2025 WIB Last Updated 2025-05-11T03:21:18Z

 


Simalungun | Selektifnews.com — Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Pematangsiantar-Simalungun menyatakan dukungan penuh terhadap sikap tegas Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Viktor Tinambunan, dalam menanggapi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas perusahaan di Tanah Batak, khususnya oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (PT. TPL). Dukungan ini disampaikan secara terbuka dalam pernyataan resmi GMKI, Minggu (11/05/2025), sebagai bentuk solidaritas terhadap gerakan moral yang digagas HKBP demi menyelamatkan lingkungan dan masyarakat adat di kawasan Danau Toba dan sekitarnya.


Gerakan Doa Bersama yang dipelopori oleh Ephorus HKBP pada awal tahun 2025 menjadi titik awal gerakan gereja dalam merespon krisis lingkungan di Tanah Batak. Acara tersebut turut dihadiri berbagai sinode gereja seperti HKI, GKPI, GBKP, dan didukung oleh Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI). Kegiatan ini menandai konsolidasi kekuatan rohani dan moral dalam menghadapi persoalan kerusakan lingkungan yang diduga kuat dipicu oleh operasi industri kehutanan seperti PT. TPL.


Ketua GMKI Pematangsiantar-Simalungun, Yova Purba, menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan atas ketegasan sikap Ompu Ephorus HKBP yang dinilai membawa sukacita dan harapan baru bagi masyarakat adat. “Kami sangat berterima kasih atas sikap tegas dari Ompu Ephorus HKBP, Ompu Pdt. Dr. Viktor Tinambunan, dan kabar sukacita juga hadir di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.


Menurut Yova, dampak negatif dari aktivitas PT. TPL telah meluas ke sejumlah kabupaten seperti Simalungun, Toba, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, hingga Tapanuli Selatan dan Tengah. Hal ini menunjukkan bahwa kerusakan lingkungan bukan lagi isu lokal, tetapi krisis ekologis yang merugikan masa depan generasi mendatang di seluruh wilayah Sumatera Utara. Oleh karena itu, GMKI menegaskan dukungannya terhadap segala upaya gereja dan masyarakat adat dalam menuntut penutupan PT. TPL.


“GMKI akan senantiasa mendukung sikap-sikap gereja, salah satunya dari Ephorus HKBP, atas dampak buruk perusahaan-perusahaan perusak lingkungan, termasuk PT. TPL, maupun aktivitas-aktivitas deforestasi hutan,” tambah Yova dengan tegas. Ia menyebut bahwa sudah saatnya mahasiswa Kristen bersatu menyuarakan suara rakyat dan alam.


GMKI sebagai organisasi kader yang lahir dari rahim gereja menyatakan komitmennya untuk terus mendukung segala bentuk upaya dalam menjaga keutuhan ciptaan Tuhan. Menurut Yova, suara gereja adalah suara kenabian yang harus diperjuangkan oleh seluruh anak kandungnya, termasuk mahasiswa. “GMKI sebagai anak kandung gereja, kami harus mendukung dan mendorong semangat gereja dalam menjawab berbagai upaya kesejahteraan hingga keutuhan ciptaan Tuhan,” tandasnya.


Lebih lanjut, GMKI Siantar-Simalungun membawa semangat perjuangan ini ke forum nasional dalam Kongres GMKI ke-39 yang akan digelar di Samarinda, Kalimantan Timur, pada 16–21 Mei 2025. Dalam forum tertinggi organisasi itu, GMKI berkomitmen menyuarakan isu lingkungan hidup dan nasib masyarakat adat akibat ekspansi industri kehutanan di Sumatera Utara agar menjadi agenda strategis nasional GMKI.


“Kongres ini bukan hanya soal regenerasi kepemimpinan, tetapi juga momentum moral untuk menyampaikan aspirasi masyarakat adat dan menyatukan kekuatan mahasiswa Kristen di seluruh Indonesia untuk menuntut keadilan ekologis,” pungkas Yova Purba. Dengan membawa api semangat Ephorus HKBP, GMKI Cabang Siantar-Simalungun berharap perjuangan penutupan PT. TPL akan mendapat dukungan yang lebih luas dan menjadi gerakan nasional lintas iman dan organisasi.

Komentar

Tampilkan

Terkini

Entertainment

+

Opini

+