Kepala Dinas Disbudparekraf, Muhammad Fikri Damanik, secara langsung menyambut kedatangan para pengurus Pokdarwis, didampingi oleh Kabid Pemasaran Lasmaria Situmorang dan jajaran staf dinas lainnya. Sementara dari pihak Pokdarwis hadir lengkap jajaran pengurus, antara lain Suherman, ST (Ketua), Muhammad Hamdani Nasution (Sekretaris), dan Thoriq Wicaksono sebagai Bendahara. Audiensi dipandu langsung oleh Lasmaria Situmorang dan dibuka dengan pemaparan singkat mengenai tujuan pembentukan Pokdarwis Sungai Lobang sebagai mitra pemerintah dalam memajukan sektor pariwisata lokal.
Dalam sambutannya, Kadis Muhammad Fikri menyampaikan pentingnya menjaga kekompakan, komitmen, dan integritas dalam kepengurusan Pokdarwis yang baru terbentuk dan sedang dalam proses pengesahan melalui Surat Keputusan (SK) dinas. Ia menggarisbawahi bahwa sinergi antara pemerintah dan kelompok masyarakat seperti Pokdarwis sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata yang berdaya saing tinggi, sekaligus menjadi katalisator kesejahteraan bagi masyarakat di sekitar Sungai Lobang, terutama warga Kampung Hulam.
Kadis Fikri juga memberikan arahan teknis mengenai pentingnya pengelolaan wisata secara profesional dan modern, dengan mengadopsi sistem digital seperti e-parking, pembayaran menggunakan QRIS, serta jaminan kenyamanan dan keamanan pengunjung melalui kerja sama dengan penyedia layanan asuransi. Menurutnya, standar pelayanan wisata saat ini harus memenuhi prinsip keselamatan, kepraktisan, dan pengalaman yang berkesan agar dapat menarik wisatawan domestik hingga internasional.
Ketua Pokdarwis Sungai Lobang, Suherman, ST, menyampaikan aspirasi dan harapan agar Disbudparekraf mendukung secara penuh kegiatan dan program kerja mereka, terutama dalam meningkatkan daya tarik lokasi wisata Sungai Lobang sebagai destinasi pemandian alami. Ia juga menegaskan komitmen seluruh anggota dan masyarakat Kampung Hulan untuk ikut serta dalam menjaga kebersihan sungai, membudayakan tidak membuang sampah sembarangan, serta menata lokasi wisata agar tetap alami dan ramah lingkungan.
Salah satu program prioritas yang disampaikan adalah gerakan gotong royong membersihkan badan sungai dan sosialisasi sadar lingkungan kepada masyarakat sekitar. Suherman menambahkan bahwa keunikan Sungai Lobang sebagai tempat wisata alam perlu terus dikembangkan, namun tetap menjaga keasrian dan keseimbangan ekosistem. “Kita ingin tempat ini tetap natural, tapi bisa ditata sesuai kebutuhan dan selera pengunjung tanpa merusak alam,” ujarnya.
Penasehat Pokdarwis, Bahrum Saragih, turut menyampaikan sejarah dan kekhasan Sungai Lobang, termasuk mata airnya yang besar, jernih kebiruan, serta aliran air yang masuk ke ruang bawah tanah dan muncul kembali di sekitar Sungai Bahbolon. Fenomena alam tersebut menurutnya merupakan nilai jual tinggi jika dikemas dengan baik dalam konsep wisata edukatif dan eksotis. Ia berharap Disbudparekraf dapat menjadikan Sungai Lobang sebagai bagian penting dalam peta wisata unggulan Simalungun.
Dalam audiensi ini hadir pula jajaran pengurus lainnya seperti Mahyar Batubara (Ketua II), Asmadi (Wakil Bendahara), Koordinator Khadijah, anggota Asniar, Sumirin, Zahwa Batubara, dan Wendi. Dari pihak Disbudparekraf turut hadir Endang Sriningsih dan Tio Silalahi selaku staf bidang pemasaran. Audiensi ditutup dengan harapan bersama agar Pokdarwis Sungai Lobang bisa menjadi pilot project pengembangan desa wisata di Kabupaten Simalungun yang inspiratif, mandiri, dan berkelanjutan.