-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Makanan Basih di SMAN 1 Jadi Sorotan Warga Kota Tebing Tinggi

Redaksi
Rabu, 10 September 2025, September 10, 2025 WIB Last Updated 2025-09-10T10:07:26Z


Tebing Tinggi, Selektifnews.com – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Tebing Tinggi mendapat sorotan tajam dari masyarakat setelah siswa SMAN 1 Tebing Tinggi mengeluhkan makanan yang disajikan dalam kondisi basih. Peristiwa ini terjadi pada Senin, 3 September 2025, di sekolah yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Lalang, Kecamatan Rambutan. Sejumlah siswa mengaku tidak bisa mengonsumsi makanan tersebut karena sudah terasa masam dan tidak layak dimakan.


Keluhan para siswa itu dengan cepat menyebar di media sosial dan menjadi viral di kalangan masyarakat. Banyak pihak menyoroti kualitas dan pengelolaan dapur MBG yang berada di Kecamatan Rambutan. Warga menilai bahwa program pemerintah yang seharusnya membawa manfaat bagi anak-anak sekolah justru menuai masalah akibat lemahnya pengawasan distribusi makanan.


Menanggapi hal tersebut, Julianto Lubis selaku pengawas MBG wilayah Kecamatan Rambutan memberikan penjelasan kepada awak media. Ia menyebutkan, penyebab makanan terkesan basih diduga karena terlalu lama dibiarkan sebelum dibagikan kepada siswa. Menurutnya, waktu pembagian makanan sebaiknya dipercepat agar kualitas tetap terjaga. “Sebaiknya makanan diberikan pukul 09.30 WIB, jangan sampai pukul 12.30 WIB. Kalau terlalu lama, dikhawatirkan makanan menjadi basih dan tidak layak konsumsi,” ujar Julianto.


Ia juga menjelaskan bahwa makanan MBG dimasak sejak malam hari dan disimpan dalam wadah tertutup. Namun, kondisi penyimpanan yang kurang baik diduga membuat makanan menjadi cepat masam. “Karena ditutup rapat di amprang MBG, jadi pengap dan hawa tidak keluar. Itu yang menyebabkan makanan terasa masam,” tambahnya.


Lebih lanjut, Julianto menekankan bahwa makanan sebenarnya tidak benar-benar basi. Namun, karena distribusinya terlalu lama dan kondisi penyimpanan tidak sesuai, makanan mengalami perubahan rasa yang membuat siswa enggan memakannya. “Sebelum makanan keluar, sudah diteliti bersama ahli gizi. Hasilnya dinyatakan layak konsumsi. Jadi bukan basi, hanya perubahan kondisi karena distribusi,” jelasnya.


Meski demikian, pernyataan tersebut tidak serta-merta meredam kekecewaan masyarakat. Banyak orang tua murid tetap merasa khawatir karena anak-anak mereka berpotensi mengonsumsi makanan yang kurang layak. Warga berharap pemerintah daerah dan pengelola MBG melakukan evaluasi serius agar kasus serupa tidak terulang.


Program Makanan Bergizi Gratis sendiri merupakan salah satu program prioritas Presiden RI untuk memastikan anak-anak sekolah mendapatkan asupan gizi yang seimbang. Tujuannya adalah mencetak generasi sehat, cerdas, dan produktif. Karena itu, kejadian di SMAN 1 Tebing Tinggi dianggap mencoreng tujuan mulia program tersebut.


Di akhir keterangannya, Julianto berkomitmen untuk melakukan pengawasan ketat terhadap dapur MBG. Ia berjanji akan meningkatkan standar penyimpanan dan memperbaiki jadwal distribusi makanan. “Kami akan memastikan ke depan, makanan MBG benar-benar dapat dikonsumsi para siswa dengan aman. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk mendukung program pemerintah dalam mencetak generasi emas Indonesia,” pungkasnya.

Komentar

Tampilkan

Terkini

Entertainment

+

Opini

+