-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Makin Merajalela, Dugaan SPBU 14.202.154 Yang Nakal di Tebing Tinggi Ganti Mobil Boks untuk Angkut Solar Subsidi

Redaksi
Rabu, 03 September 2025, September 03, 2025 WIB Last Updated 2025-09-03T10:39:52Z


Tebing Tinggi – SelektifNews.com | Dugaan praktik kecurangan di SPBU 14.202.154 Jalan Gatot Subroto, Kota Tebing Tinggi semakin meresahkan. Setelah sebelumnya terciduk menggunakan mobil boks Mitsubishi Colt Diesel bertangki siluman, kini mereka diduga kembali beroperasi dengan mengganti kendaraan lain demi mengelabui pantauan masyarakat dan aparat.


Pantauan terbaru awak media menunjukkan, modus operandi penyelewengan solar subsidi di SPBU tersebut tidak berhenti. Hanya selang beberapa hari setelah aksi mobil boks pertama kabur, muncul mobil boks lain yang diduga telah dimodifikasi serupa untuk menampung solar dalam jumlah besar. Aktivitas ini berlangsung leluasa, seolah-olah tanpa ada rasa takut terhadap hukum.


Sejumlah warga sekitar mengaku heran mengapa SPBU tersebut tetap berani melakukan praktik penyaluran solar subsidi ke mobil-mobil boks. “Kalau tidak ada yang beking, mana mungkin mereka berani terang-terangan begitu. Itu pasti ada yang melindungi,” ujar salah seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.


Dugaan adanya “beking kuat” memang santer terdengar. Pasalnya, meskipun informasi terkait kecurangan ini sudah ramai diberitakan, SPBU 14.202.154 tetap beroperasi normal tanpa ada tanda-tanda pemeriksaan mendalam atau tindakan tegas dari aparat berwenang. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar, apakah ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menutup mata terhadap dugaan mafia BBM di Tebing Tinggi.


Padahal, praktik pengisian solar subsidi ke tangki siluman jelas melanggar aturan yang berlaku. Perpres Nomor 191 Tahun 2014 telah mengatur tegas siapa saja yang berhak menerima solar subsidi, dan jelas tidak untuk ditimbun oleh pihak swasta menggunakan mobil boks modifikasi. Jika dibiarkan, maka distribusi BBM bersubsidi tidak akan tepat sasaran dan merugikan masyarakat kecil.


Selain merugikan negara, aksi ini juga menimbulkan keresahan sosial. Banyak sopir angkutan umum dan warga pengguna solar subsidi yang sering mengeluh sulit mendapat jatah BBM, karena diduga stok sudah “disedot” oleh mafia yang bekerja sama dengan SPBU nakal. Situasi ini bisa memicu kenaikan ongkos transportasi dan inflasi daerah.


Publik kini menunggu sikap nyata Pertamina, aparat penegak hukum, dan pemerintah daerah dalam menindak SPBU yang diduga nakal tersebut. Jika tidak ada tindakan tegas, hal ini akan memperburuk citra aparat dan membuka ruang bagi mafia BBM semakin merajalela di Sumatera Utara.


Tim awak media akan terus menelusuri jejak praktik dugaan penyelewengan ini dan meminta klarifikasi resmi dari pihak terkait. Masyarakat berhak mengetahui siapa saja yang bermain di balik layar dan mengapa praktik semacam ini bisa dibiarkan terus berlangsung tanpa sentuhan hukum.



Komentar

Tampilkan

Terkini

Entertainment

+

Opini

+