-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Isu Keterlibatan GS alias GomS dalam Peredaran Sabu di Sekitar Stadion Sangnawaluh Kian Menguat, Warga Desak Aparat Bertindak Tegas

Redaksi
Jumat, 10 Oktober 2025, Oktober 10, 2025 WIB Last Updated 2025-10-09T17:16:20Z
Gambar ilustrasi by AI


PEMATANGSIANTAR, SELEKTIFNEWS.COM — Nama GS alias GomS belakangan ini menjadi perbincangan hangat di berbagai warung kopi sekitar Stadion Sangnawaluh. Pria yang dikenal sehari-hari sebagai pengutip bongkar muat itu disebut-sebut tidak hanya mencari nafkah lewat pekerjaan kasarnya, tetapi juga diduga menjalankan aktivitas gelap yang jauh lebih berisiko: peredaran sabu. Isu tersebut kini berkembang liar di kalangan masyarakat yang resah melihat lingkungan mereka dijadikan ajang transaksi narkotika.


Beberapa warga yang ditemui wartawan, namun enggan disebut identitasnya, mengaku sering melihat GomS berpindah-pindah lokasi saat beraktivitas. “Kadang di sekitar stadion, kadang di warung kopi ‘T’, bahkan di dekat SDN Inpres dan titik bongkar muat tempat dia kerja,” ujar seorang warga, Rabu (8/10). Mereka menyebut, GomS dikenal royal terhadap orang sekitar, sering berbagi uang dan traktiran, sehingga banyak yang memilih diam dan enggan melaporkan aktivitasnya.


Sejak nama GomS mencuat dalam pemberitaan lokal, suasana sekitar Stadion Sangnawaluh mendadak ramai dibicarakan. Obrolan di warung kopi kini lebih banyak menyoroti sepak terjang pria yang disebut punya pengaruh kuat di lingkungannya itu. “Dia seperti tak takut apa pun,” kata warga lain. Banyak yang menduga, sikap tenangnya bukan tanpa alasan, melainkan karena GomS merasa punya ‘bekingan’ yang kuat di belakangnya.


Bahkan, sejumlah warga menirukan ucapan GomS yang terdengar meremehkan pemberitaan media. “Katanya wartawan itu masih baru. Dia bilang sudah ‘mengamankan’ wartawan yang dimaksud. Kalau cuma media kecil, tak usah goyang, asal jangan media besar yang bising,” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya. Ucapan tersebut dinilai sebagai bentuk arogansi dan ancaman terhadap kebebasan pers yang tengah berupaya mengungkap jaringan narkotika di kota ini.


Kecurigaan warga semakin tajam setelah beredar kabar bahwa GomS memiliki kedekatan dengan sejumlah oknum aparat. Isu tersebut menimbulkan keresahan dan spekulasi liar di masyarakat. “Dia merasa tidak akan ditangkap,” ungkap seorang warga lainnya. Kondisi ini memicu desakan publik agar Polres Pematangsiantar dan BNN tidak tinggal diam dan segera menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam jaringan peredaran narkoba tanpa pandang bulu.


Menanggapi maraknya isu tersebut, Kasat Reserse Narkoba Polres Pematangsiantar, AKP Irwanta Sembiring, S.H., M.H. menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir peredaran narkoba di wilayah hukumnya. “Kami lidik dan tindak tegas setiap laporan yang masuk terkait narkotika. Tidak ada kompromi untuk pelaku narkoba,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak ragu memberikan informasi akurat guna mempercepat penindakan.


Hingga berita ini diterbitkan, belum ada penangkapan resmi terhadap GS alias GomS. Namun, sejumlah pihak berharap aparat penegak hukum segera mengambil langkah nyata. “Kalau Polres sulit menangkapnya, biarlah Polda Sumut atau BNN yang turun tangan,” kata seorang tokoh masyarakat. Ia menilai, langkah tegas sangat diperlukan untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap aparat sekaligus memastikan Kota Pematangsiantar tidak menjadi zona nyaman bagi pengedar narkoba.


Masyarakat kini menunggu bukti nyata, bukan sekadar janji. Sebab, jika isu ini terus dibiarkan tanpa tindakan hukum yang jelas, maka kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum bisa terkikis. Nama GomS telah menjadi simbol keresahan warga, dan hanya tindakan tegas yang bisa memulihkan rasa aman di sekitar Stadion Sangnawaluh yang kini terlanjur dicap sebagai kawasan rawan peredaran narkotika.

Komentar

Tampilkan

Terkini

Entertainment

+

Opini

+