Tapanuli Selatan, Selektifnews.com — PC Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan (FSP KEP SPSI) Kabupaten Tapanuli Selatan menyampaikan protes keras terhadap PT Macmahon—kontraktor Tambang Emas Martabe—yang dinilai tidak menepati janji prioritas tenaga kerja lokal Batangtoru dalam proses rekrutmen karyawan.
PT Macmahon sebelumnya berkomitmen bahwa 70% tenaga kerja yang diterima harus berasal dari masyarakat Batangtoru, sementara 30% sisanya dari luar daerah. Komitmen ini dianggap sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat lingkar tambang.
Informasi Langsung dari Peserta Seleksi
Informasi ketidaksesuaian komposisi rekrutmen tersebut didapatkan Sekretaris PC FSP KEP SPSI Tapsel, Rahmad Taufiq Dalimunthe (Taufiq), dari Parlindungan Siregar, salah satu peserta yang ikut langsung dalam proses seleksi rekrutmen karyawan PT Macmahon.
Sebagai peserta seleksi, Parlindungan Siregar mengetahui langsung proses dan hasil akhir penerimaan, sehingga data yang diberikan merupakan informasi faktual dari lapangan.
Hanya 1 dari 4 yang Diterima Berasal dari Batangtoru
Menurut informasi yang ia sampaikan, hasil penerimaan empat peserta yang lolos adalah:
- 1 orang dari Batangtoru
- 1 orang dari Gambir
- 2 orang dari Pinangsori
Dengan demikian, komposisi yang terjadi adalah 25% tenaga kerja lokal dan 75% dari luar Batangtoru—bertolak belakang dari komitmen 70% yang dijanjikan PT Macmahon.
Taufiq: Perusahaan Abaikan Janji dan Rugikan Masyarakat
Sekretaris FSP KEP SPSI Tapsel, Taufiq, mengecam keras pengingkaran komitmen tersebut.
“Parlindungan Siregar ikut seleksi dan mengetahui langsung hasilnya. Dari informasi beliau, hanya satu warga Batangtoru yang diterima. Ini jelas pengingkaran PT Macmahon terhadap janji mereka sendiri. Masyarakat Batangtoru berhak mendapatkan prioritas, bukan diabaikan,” tegas Taufiq.
Perputaran Ekonomi Harusnya Tetap di Batangtoru
Taufiq menegaskan pentingnya pemberdayaan tenaga kerja lokal bagi ekonomi masyarakat.
“Jika karyawan PT Macmahon berasal dari masyarakat asli Batangtoru, maka perputaran ekonomi akan hidup di Batangtoru. Pendapatan pekerja lokal itu akan kembali ke warung-warung, pengusaha kecil, transportasi, dan seluruh roda ekonomi masyarakat. Ini efek besar yang semestinya jadi perhatian,” ujarnya.
Serikat Siap Mengawal Sampai Tuntas
FSP KEP SPSI Tapsel menuntut PT Macmahon untuk:
1. Memberikan klarifikasi resmi atas pelanggaran komitmen rekrutmen.
2. Melakukan evaluasi total proses penerimaan karyawan.
3. Memprioritaskan masyarakat Batangtoru dalam rekrutmen berikutnya sesuai komitmen 70%.
Taufiq menegaskan bahwa serikat siap mengambil langkah tegas jika tidak ada perbaikan.










