Siantar, Selektifnews.com – Menjelang akhir tahun ajaran 2024–2025, Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh Kepala Madrasah agar tidak membebani orang tua siswa dalam pelaksanaan kegiatan perpisahan atau pelepasan siswa kelas akhir. Namun, imbauan tersebut tampaknya tidak sepenuhnya diindahkan oleh pihak Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pematangsiantar.
Pasalnya, pihak madrasah bersama komite dan orang tua telah menyepakati dana perpisahan sebesar Rp360.000 per siswa kelas XII. Ironisnya, meski dalam pertemuan sebelumnya disepakati bahwa acara perpisahan akan digelar di Gedung Universitas Simalungun (USI), kenyataannya kegiatan tersebut hanya dilaksanakan di halaman madrasah.
Acara perpisahan itu berlangsung pada Sabtu, 17 Mei 2025, di lingkungan sekolah. Sejumlah orang tua yang ditemui wartawan menyatakan rasa kecewa mendalam atas perubahan sepihak lokasi acara serta ketidaksesuaian pelaksanaan dengan yang dijanjikan.
“Kami dijanjikan acara di Gedung USI. Katanya bahkan gedung sudah dipanjar dan tidak bisa dibatalkan. Alasannya, sekolah tidak layak untuk pelepasan. Tapi kenyataannya tetap digelar di sekolah. Lalu untuk apa dana sebesar itu dikutip dari kami walaupun memang dicicil ?” ujar salah satu orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya, Minggu (18/5).
Lebih mengejutkan lagi, tidak ada pemotongan ataupun pengembalian dana meski lokasi pelaksanaan berbeda dari rencana awal. Orang tua bahkan menerima penjelasan baru dari pihak sekolah, bahwa biaya sewa teratak (tenda) justru lebih mahal dari biaya sewa gedung.
“Kami curiga ini hanya alasan untuk menutupi agar dana tidak dikembalikan. Ini sangat tidak transparan,” lanjut orang tua tersebut.
Perubahan mendadak dan ketidakjelasan dalam penggunaan dana membuat banyak wali murid merasa dirugikan. Mereka meminta agar pihak Kantor Kementerian Agama setempat turun tangan dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan di MAN Pematangsiantar.
“Kami harap ada tindak lanjut yang serius agar hal serupa tidak terjadi lagi di masa depan. Ini soal kepercayaan dan kejujuran pihak sekolah terhadap orang tua,” tegas salah satu wali murid lainnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak sekolah maupun panitia perpisahan terkait penggunaan dana serta alasan pasti pembatalan penggunaan Gedung USI.(Tim)