-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Diduga Dibekingi Oknum, Tambang Ilegal Masuk DAS Nelayan: Nelayan Lakukan Perlawanan

Redaksi
Selasa, 01 Juli 2025, Juli 01, 2025 WIB Last Updated 2025-07-01T11:53:40Z


BANGKA, SELEKTIFNEWS.COM — Suara mesin perahu nelayan yang biasa terdengar tenang di kawasan alur sungai Jalan Laut dan lingkungan Nelayan II Sungailiat, mendadak tergantikan oleh teriakan protes puluhan nelayan yang mengamuk. Mereka tidak tinggal diam melihat belasan ponton tambang ilegal yang tiba-tiba masuk dan beroperasi di jalur lalu lintas perahu mereka—wilayah yang selama ini menjadi nadi utama kehidupan nelayan setempat. Selasa (1/7/2025).


Aksi protes tersebut dimulai sekitar pukul 11.00 WIB. Sejumlah nelayan dari kelompok Gusung dan lingkungan Nelayan II, didukung warga sekitar, turun langsung ke lokasi. Mereka bertekad menghentikan langsung aktivitas 14 unit ponton tambang ilegal yang direncanakan beroperasi di alur sungai. 


Dengan lantang, massa nelayan melakukan pengusiran demi menjaga alur agar tidak rusak akibat sedimentasi dan pencemaran limbah tambang.


“Alur itu jalur kami mencari nafkah, tempat lalu lalang perahu nelayan. Kalau ditambang, pasti dangkal dan kotor akibat limbah. Kami bisa lumpuh total!” tegas SM (35), salah seorang perwakilan nelayan Gusung, kepada tim media jejaring KBO Babel.


Menurut SM, sebelumnya sudah ada tiga unit ponton ilegal yang lebih dulu beroperasi selama dua hari terakhir. Kini, jumlahnya melonjak drastis menjadi 14 unit. Ini membuat nelayan semakin khawatir terhadap kondisi ekosistem sungai dan kelancaran jalur pelayaran kecil mereka.


“Mereka tambah banyak, makin serakah. Padahal ini alur bukan tempat tambang. Ini bukan soal iri, tapi soal hak hidup nelayan,” tambah SM.


Namun, meski telah ditegur keras oleh para nelayan, mirisnya tiga dari belasan ponton itu tetap beroperasi tanpa rasa takut atau hormat terhadap protes masyarakat. “Bukannya berhenti, malah terus menambang. Seolah kebal hukum. Kami minta aparat segera turun dan tangkap otak-otak di balik ini,” kecam SM dengan nada kecewa.


Dari informasi yang dihimpun di lapangan, aktivitas tambang liar ini diduga kuat dikomandoi oleh segelintir oknum warga yang sudah lama bermain dalam jaringan tambang ilegal di Bangka. Beberapa nama yang disebut warga adalah Rico alias Ankin, Agus alias Acai, Bagong, dan Yono. Mereka diduga mengorganisir dan mengatur operasional ponton-ponton itu, termasuk pembagian hasilnya.


Tak hanya itu, beredar pula dugaan adanya keterlibatan oknum aparat yang membekingi tambang liar tersebut. Inilah yang membuat praktik ilegal tetap berjalan meski beberapa kali digerebek atau ditertibkan sebelumnya.


“Kalau tidak ada beking, mustahil tambang itu bisa masuk sampai ke alur yang jelas-jelas dilarang. Ini ada permainan besar, dan aparat tidak boleh tutup mata,” ujar salah satu warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.


Lebih mengejutkan lagi, muncul pula dugaan bahwa aktivitas tambang ilegal ini melibatkan kerja sama dengan pemilik dermaga di kawasan Jalan Laut Sungailiat, seorang warga bernama Ahak. 


Isu yang berkembang menyebutkan adanya kongkalikong antara oknum pengurus tambang dan pemilik fasilitas pelabuhan tersebut sebagai pintu masuk dan keluar material hasil tambang.


Hingga berita ini diturunkan, pihak media masih berupaya mengonfirmasi ke Polres Bangka dan aparat terkait mengenai kejelasan tindakan hukum terhadap kegiatan tambang ilegal di kawasan alur sungai Sungailiat tersebut.


Desakan masyarakat pun semakin kuat agar penegak hukum segera mengambil tindakan tegas. “Kami minta Kapolres Bangka dan juga Polda Babel tidak main-main. Ini soal hak hidup nelayan yang sedang dilanggar secara terang-terangan. Jika dibiarkan, bukan cuma lingkungan yang rusak, tapi juga kepercayaan rakyat pada hukum akan runtuh,” tegas SM menutup.


Aksi ini adalah potret nyata bagaimana masyarakat kecil harus berdiri sendiri mempertahankan ruang hidup mereka dari serbuan tambang ilegal yang rakus dan berani. Jika negara absen, maka suara rakyat harus terus menggema: “Kami tidak akan mundur!”. (KBO Babel)

Komentar

Tampilkan

Terkini

Entertainment

+

Opini

+