-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Teror Kartel Narkoba di Sergai: Pendeta Padriadi Wiharjo Kusumo Babak Belur Dianiaya

Redaksi
Senin, 22 September 2025, September 22, 2025 WIB Last Updated 2025-09-22T07:59:58Z


Sergai, Selektifnews.com – Seorang pendeta, Pdt Padriadi Wiharjo Kusumo, diduga menjadi korban penganiayaan brutal yang dilakukan sekelompok orang yang disebut-sebut merupakan kartel narkoba di Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), Sabtu (20/9/2025). Akibat kejadian ini, Pdt Padriadi harus menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Kota Medan lantaran mengalami luka serius.


Peristiwa tersebut terjadi setelah Pdt Padriadi, yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan kerohanian, baru saja mendampingi masyarakat Desa Pantai Kelang membentuk kelompok tani "Merah Putih". Kelompok ini digagas sebagai dukungan nyata terhadap program ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto. Namun, bukannya mendapatkan dukungan, langkah positif itu justru berujung pada penganiayaan yang diduga dilakukan kartel narkoba yang merasa terusik.


Berdasarkan informasi yang dihimpun, penganiayaan terjadi ketika Pdt Padriadi tengah mengantar rekannya pulang usai acara pembentukan kelompok tani. Tiba-tiba, sekelompok pria yang diduga bagian dari jaringan kartel narkoba berinisial "NS" menghadang dan menyerang korban secara membabi buta. Akibat serangan itu, Pdt Padriadi terkapar, sementara telepon genggam miliknya turut dirampas pelaku.


Tak hanya itu, para pelaku juga merusak kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian, diduga untuk menghilangkan jejak dan menyulitkan pihak kepolisian mengungkap bukti. Hal ini mengindikasikan bahwa aksi penganiayaan tersebut bukan spontan, melainkan sudah direncanakan untuk membungkam perlawanan korban terhadap aktivitas kriminal yang meresahkan warga.


Dalam keterangannya, korban mengaku bahwa ancaman dari kelompok tersebut sudah ia terima jauh hari sebelum insiden terjadi. "Sebelumnya saya juga pernah mendapat ancaman dari kartel NS. Ponsel saya dirampas dan dirusak para pelaku. Saya minta aparat kepolisian segera menangkap mereka," ungkapnya dengan nada lemah kepada wartawan di rumah sakit.


Insiden ini memicu keresahan mendalam di kalangan masyarakat Desa Pantai Kelang. Warga menilai tindakan biadab yang menimpa Pdt Padriadi bukan hanya menyerang pribadi seorang pendeta, melainkan juga menghalangi upaya kolektif dalam membangun kemandirian pangan dan menolak peredaran narkoba di daerah mereka.


Kasatreskrim Polres Sergai, AKP Binrod Situngkir, saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan penganiayaan terhadap seorang pendeta. Ia menyebut pihaknya telah bergerak melakukan penyelidikan intensif dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi. "Benar, ada laporan penganiayaan. Kami sedang mendalami kasus ini dan akan menindak tegas para pelaku," tegas AKP Binrod Situngkir.


Hingga berita ini diterbitkan, kondisi Pdt Padriadi masih mendapat perawatan intensif. Keluarga besar, jemaat gereja, serta warga setempat berharap agar kepolisian segera menangkap para pelaku, membongkar jaringan kartel narkoba di Sergai, serta memberi jaminan perlindungan hukum bagi korban maupun masyarakat yang berjuang melawan teror narkoba.

Komentar

Tampilkan

Terkini

Entertainment

+

Opini

+