-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

SPBU 14.202.154 Kota Bayu DiDuga Prioritas Penjualan BBM Bersubsidi Ke Luar Daerah

Redaksi
Kamis, 20 November 2025, November 20, 2025 WIB Last Updated 2025-11-20T14:07:35Z

 


Tebing Tinggi, Selektifnews.com -- Dugaan praktik penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi secara tidak semestinya kembali mencuat di SPBU 14.202.154 Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Pabatu, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi. Sejumlah warga mengeluhkan aktivitas pengisian BBM menggunakan jeriken berkapasitas sekitar 35 liter yang dilakukan berulang kali oleh para pelaku yang mengaku sebagai pengecer dan diduga membawa BBM tersebut keluar kota. 


Keluhan masyarakat ini muncul karena pembelian BBM bersubsidi dalam jumlah besar itu sering kali mengakibatkan stok di SPBU cepat habis. Situasi tersebut membuat para pengendara, khususnya pengguna roda dua, kesulitan mendapatkan BBM pada pagi hari. Padahal, waktu tersebut merupakan jam aktif masyarakat yang hendak berangkat kerja, mengantar anak sekolah, ataupun menjalankan aktivitas harian lainnya.


Menurut informasi warga, praktik ini bukan pertama kali terjadi. Para operator SPBU disebut lebih mengutamakan pengisian jeriken milik para pengecer dibandingkan melayani antrian kendaraan umum. Kondisi ini bahkan kerap memicu keributan antara konsumen dengan pihak SPBU karena merasa dirugikan.


Bung Kojek, seorang tokoh pemuda sekaligus tokoh masyarakat Kelurahan Pabatu, menyampaikan bahwa dugaan pelanggaran tersebut sudah sangat meresahkan. Pada Senin (17/11/2025), di kediamannya, ia menegaskan bahwa Pertamina Sumut melalui Direktorat Penyaluran, Prasarana dan Produksi harus segera mengambil tindakan tegas terhadap SPBU 14.202.154.



Ia menilai tindakan SPBU tersebut termasuk bentuk penyalahgunaan penyaluran BBM bersubsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat, bukan untuk kepentingan pengecer atau pemain BBM yang kemudian membawa bahan bakar itu ke luar Kota Tebing Tinggi. “Kami berharap Pertamina bertindak. Jangan sampai masyarakat terus dirugikan akibat ulah oknum pengusaha SPBU yang nakal. Ini sudah sering terjadi, bahkan dilakukan secara sembunyi-sembunyi,” tegas Kojek, yang juga menjabat sebagai Ketua Rayon AMPI Padang Hulu.


Saat sejumlah awak media berupaya mengonfirmasi pihak SPBU 14.202.154, pengawas yang disebut-sebut sebagai orang kepercayaan pemilik SPBU tidak dapat ditemui. Nomor telepon maupun kontak WhatsApp yang dicoba dihubungi juga tidak memberikan respons.


Masyarakat berharap Pertamina segera turun tangan, melakukan investigasi, serta memberikan sanksi tegas agar praktik serupa tidak terus merugikan warga pengguna BBM bersubsidi.

Komentar

Tampilkan

Terkini

Entertainment

+

Opini

+