-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

21 Tahun Usia Kabupaten Sergai, Jalan di Desa Mangga Dua Bagaikan “Kolam Ikan”, Warga Kecewa Tak Tersentuh Pembangunan

Redaksi
Rabu, 04 Juni 2025, Juni 04, 2025 WIB Last Updated 2025-06-04T03:15:00Z
21 Tahun Usia Kabupaten Sergai, Jalan di Desa Mangga Dua Bagaikan “Kolam Ikan”, Warga Kecewa Tak Tersentuh Pembangunan


SERGAI, SELEKTIFNEWS.COM – Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) yang genap berusia 21 tahun sejak pemekarannya dari Kabupaten Deli Serdang, terus berbenah di bawah kepemimpinan Bupati Darma Wijaya dan Wakil Bupati Adlin Umar Tambunan, yang dikenal dengan jargon kepemimpinan “Dambaan”. Namun, di tengah geliat pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah, masih banyak titik-titik jalan yang justru belum tersentuh sama sekali oleh pembangunan, bahkan terabaikan selama puluhan tahun.


Salah satu wilayah yang merasa dianaktirikan dalam pembangunan infrastruktur adalah Desa Sei Rejo, Kecamatan Sei Rampah. Warga setempat mengeluhkan kondisi jalan yang sudah rusak parah dan tak pernah diperbaiki meski telah lama menyuarakan aspirasi mereka. “Sudah puluhan tahun jalan di kampung kami ini dibiarkan rusak, tidak pernah diperbaiki dari dana APBD kabupaten,” keluh Nek Leginem, seorang warga lansia yang tinggal di desa tersebut, didampingi sejumlah ibu rumah tangga, Minggu (1/6/2025).



Hal serupa juga terjadi di Desa Mangga Dua, Kecamatan Tanjung Beringin. Arjuna (45), warga setempat, dengan nada kecewa menyebutkan bahwa jalan penghubung Dusun I Desa Mangga Dua menuju Desa Nagur saat ini bak “kolam ikan”. “Sudah hampir lima tahun jalan ini penuh lobang dan air. Dulu warga sampai menanam pohon pisang di tengah jalan karena kesal tak kunjung diperbaiki,” ujarnya kepada wartawan, Senin (2/6/2025).


Menurut Arjuna, kondisi ini sangat berbahaya, terutama ketika musim hujan datang. Air menggenangi seluruh badan jalan, menutupi lubang-lubang besar, sehingga pengendara yang melintas tak mampu melihat kerusakan dengan jelas. “Ini bukan lagi jalan, ini sudah seperti empang ikan. Tolonglah pemerintah kabupaten, jangan hanya kutip PBB kami tiap tahun, tapi tak peduli dengan kondisi jalan kami,” tambahnya.



Ita, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Dusun I Desa Mangga Dua, mengungkapkan bahwa dampak dari jalan rusak ini sudah merugikan warga. Ia menuturkan ada beberapa anak sekolah yang pernah jatuh dari sepeda motor karena menghindari lobang di jalan saat hendak pergi ke sekolah. “Anak saya sendiri pernah hampir celaka karena motor oleng saat menghindari genangan air. Kami mohon kepada Bupati agar segera memperbaikinya,” pintanya dengan wajah cemas.


Ironisnya, berbagai program perbaikan jalan yang diumumkan pemerintah Kabupaten Sergai belakangan ini belum menjamah desa-desa yang justru sangat membutuhkan. Meski di beberapa kecamatan pembangunan berjalan pesat, seperti di Pantai Cermin dan Perbaungan, namun desa-desa di pinggiran seperti Mangga Dua dan Sei Rejo seolah luput dari perhatian.


Arjuna (45) warga Desa Mangga Dua


Masyarakat berharap agar di usia ke-21 Kabupaten Sergai ini, pemerataan pembangunan benar-benar diwujudkan. “Kami bukan minta fasilitas mewah, cukup jalan yang layak supaya aktivitas warga lancar, anak-anak sekolah aman, dan hasil pertanian bisa diangkut tanpa kesulitan,” ungkap Arjuna.


Kini, sorotan tajam dari masyarakat terhadap ketimpangan pembangunan infrastruktur menjadi tantangan serius bagi pemerintahan Dambaan. Mereka menagih janji-janji pembangunan yang inklusif dan merata, agar slogan “Tanah Bertuah Negeri Beradat” bukan hanya sekadar semboyan, tetapi juga terasa nyata dalam kehidupan masyarakat di seluruh penjuru Kabupaten Serdang Bedagai.

Komentar

Tampilkan

Terkini