Pematangsiantar, Selektifnews.com – Kota Pematangsiantar dihebohkan oleh peristiwa tragis yang merenggut nyawa seorang anak laki-laki berusia empat tahun, ZM Panjaitan, yang tenggelam di kolam renang Siantar Hotel pada Senin sore, 2 Juni 2025. Kejadian memilukan itu menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan memunculkan sorotan tajam terhadap kelalaian pihak hotel dalam pengawasan area kolam renang.
Dari informasi yang dihimpun di lokasi, korban datang bersama orang tua dan kerabatnya untuk berolahraga dan berenang. Mereka merupakan warga Kampung Kristen, Jalan Kisaran, Kota Pematangsiantar. Setibanya di hotel, anak-anak, termasuk korban, mulai berenang di kolam dangkal sedalam setengah meter, sementara para orang tua duduk di kursi kantin yang tidak jauh dari kolam.
Menurut keterangan Amran Sinaga, selaku Residen Manager Siantar Hotel, saat itu ada empat anak yang bermain air di kolam kecil. Namun tanpa diketahui oleh orang tua dan pengawasan yang memadai, ZM Panjaitan diduga berpindah ke kolam yang lebih dalam, sekitar satu meter, tanpa pengawasan atau pendampingan orang dewasa.
Situasi berubah mencekam ketika orang tua korban menyadari anaknya tidak berada di kolam semula. Setelah melihat ZM tenggelam di kolam yang lebih dalam, sang ibu langsung berlari sambil berteriak meminta pertolongan. Sejumlah pengunjung lain turut berupaya menyelamatkan korban dalam situasi yang penuh kepanikan. Korban kemudian dibawa secara tergesa-gesa ke Rumah Sakit Vita Insani, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Amran Sinaga mengakui bahwa penjagaan khusus di area kolam renang memang minim. Bahkan menurut pengakuannya, tidak ada petugas lifeguard yang ditempatkan secara khusus untuk mengawasi aktivitas renang. Saat ini pihak kepolisian dari Polres Pematangsiantar telah turun tangan untuk menyelidiki kejadian tersebut dan telah meminta keterangan dari manajemen hotel.
Keanehan muncul saat awak media menanyakan keberadaan CCTV di sekitar kolam. Amran awalnya mengklaim bahwa tidak ada CCTV yang terpasang. Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, ditemukan adanya kamera CCTV di area kolam renang. Ketika dikonfirmasi kembali, Amran berdalih bahwa kamera tersebut dalam kondisi rusak dan tidak berfungsi. Hal ini semakin memunculkan dugaan akan adanya kelalaian serius dari pihak hotel.
Peristiwa ini menyisakan keprihatinan masyarakat dan memunculkan tuntutan agar pihak berwenang bertindak tegas. Kepala Dinas Pariwisata Kota Pematangsiantar, Hamman Sholeh, turut dihimbau oleh masyarakat agar segera melakukan evaluasi dan kajian ulang terhadap izin operasional kolam renang di Siantar Hotel. Diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali dan pihak hotel bertanggung jawab penuh atas insiden memilukan ini.
Keluarga korban kini dirundung duka mendalam atas kehilangan buah hati mereka. Sementara itu, warga berharap agar pihak terkait segera memberikan keadilan dan memastikan keamanan fasilitas umum seperti kolam renang yang menjadi tempat rekreasi keluarga.