OKI, SELEKTIFNEWS.COM – Jalan protokol Mangunjaya, yang merupakan akses utama bagi masyarakat Kayuagung, kini bak "kolam ikan" setiap kali hujan turun. Genangan air kerap terjadi akibat drainase yang tersumbat serta gorong-gorong yang dibangun secara asal-asalan. Kondisi ini bukan hanya menimbulkan kesan kumuh, tetapi juga menebarkan bau tidak sedap yang meresahkan warga maupun pengguna jalan.
Kondisi tersebut paling parah terjadi di kawasan pertokoan menuju arah Jembatan Kayuagung. Air yang meluap ke badan jalan membuat suasana sekitar terlihat kotor dan jorok. Bahkan, para pengendara terpaksa berebut jalur yang masih kering untuk bisa melintas. Situasi ini kerap memicu kemacetan, terutama pada jam sibuk ketika arus kendaraan semakin padat.
Menurut pengakuan seorang pedagang di kawasan tersebut, masalah genangan sudah berlangsung lama. “Ini sudah lama sekali terjadi, bahkan sejak pembangunan jalan tol dulu. Pernah juga jalan ini amblas gara-gara kendaraan berat yang lewat melebihi kapasitas. Beberapa kali diperbaiki, tapi hasilnya tetap sama. Gorong-gorong cepat rusak dan mampet,” ujarnya.
Ia menambahkan, perbaikan yang dilakukan pihak terkait terkesan asal-asalan. Bukannya menyelesaikan masalah, justru semakin memperparah karena sistem pembuangan air tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Alhasil, air limbah maupun air hujan tidak mengalir lancar, melainkan tergenang dan menutupi badan jalan.
Situasi ini membuat masyarakat sekitar semakin gerah. Warga menilai kondisi drainase yang buruk dan pengerjaan proyek yang tidak serius menjadi akar masalah banjir jalanan ini. Jika dibiarkan, genangan tersebut berpotensi menjadi sarang penyakit dan merugikan banyak pihak, termasuk pedagang yang usahanya terganggu karena akses pembeli terhambat.
Selain menimbulkan kerugian ekonomi, warga juga khawatir terhadap dampak kesehatan. Genangan air yang tidak segera surut sering kali menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk serta menimbulkan bau menyengat. “Kami takut nanti jadi penyakit. Pemerintah harus cepat turun tangan, jangan tunggu sampai ada korban,” ungkap salah satu warga lainnya.
Para pengguna jalan pun tidak kalah mengeluh. Banyak kendaraan roda dua yang terpaksa memutar arah karena khawatir mesin mogok saat melintas di genangan yang cukup dalam. Sementara itu, kendaraan besar justru memperparah kondisi jalan dengan gelombang air yang mereka timbulkan, membuat pengendara kecil semakin kesulitan mencari jalur aman.
Warga Kayuagung berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah nyata untuk menanggulangi persoalan ini. Mereka mendesak adanya perbaikan drainase yang permanen, pembangunan gorong-gorong yang sesuai standar, serta pengawasan ketat agar proyek tidak dikerjakan asal jadi. Tanpa langkah tegas, Jalan Mangunjaya akan terus menjadi "kolam ikan" setiap kali hujan, dan masyarakatlah yang paling merasakan derita. (Slm/Forwaki)