-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Suasana Mencekam, Massa Bakar Mess Karyawan di Konsesi PT Gruti Dairi

Redaksi
Sabtu, 20 September 2025, September 20, 2025 WIB Last Updated 2025-09-20T01:44:38Z
Suasana Mencekam, Massa Bakar Mess Karyawan di Konsesi PT Gruti Dairi


Dairi, Selektifnews.com  -- Situasi di kawasan konsesi milik PT Gruti yang berada di Desa Parbuluan 6, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi mendadak mencekam pada Jumat (12/9/2025). Aksi protes warga yang menolak keberadaan perusahaan tersebut berujung ricuh setelah massa merangsek masuk dan melakukan perusakan terhadap sejumlah fasilitas. Bahkan, sebuah bangunan mess karyawan berbahan kayu ludes dibakar.


Aksi pembakaran dilakukan oleh kelompok warga yang didominasi oleh kaum ibu dan bapak. Mereka terlihat menyiramkan bensin ke bangunan mess, lalu menyulut api hingga kobaran dengan cepat melahap seluruh bagian bangunan. Situasi yang semula hanya berupa aksi protes spontan berubah menjadi kericuhan yang membuat suasana semakin tegang.


Petugas Kepolisian dari Polres Dairi bersama Polsek Parbuluan sebenarnya sempat berupaya menghalau tindakan anarkis tersebut. Namun, pertimbangan untuk menghindari bentrokan fisik dengan warga membuat pihak kepolisian hanya melakukan pengamanan dari jarak aman. Akibatnya, api tidak dapat dipadamkan dan menghanguskan mess beserta isinya.


Menanggapi kejadian tersebut, Kerry Sinaga selaku penanggung jawab PT Gruti menegaskan bahwa tindakan warga telah masuk ranah pidana. Ia menyebut aksi massa tidak hanya menimbulkan kerusakan pada inventaris perusahaan, tetapi juga menimbulkan trauma bagi karyawan. “Mereka merusak portal, membakar fasilitas, hingga menghancurkan bibit kopi yang kami siapkan,” ujarnya.


Kerry menambahkan, pihaknya sudah menempuh jalur hukum terkait insiden itu. Laporan resmi telah disampaikan ke Polres Dairi dengan harapan agar penyelidikan dilakukan secara tuntas. “Kami sudah membuat laporan, dan berharap kasus ini bisa diusut dengan transparan,” tegasnya.


Kericuhan ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Beberapa hari sebelumnya, massa sudah sempat memblokir akses jalan menuju area PT Gruti dengan mendirikan portal. Bahkan, mereka nekat mengeluarkan alat berat milik perusahaan secara paksa dari lokasi konsesi. Menurut warga, langkah itu diambil untuk menghentikan aktivitas perusahaan.


Pangihut Sijabat, koordinator aksi warga, menyatakan bahwa protes dilakukan karena masyarakat kehilangan sumber air bersih selama empat bulan terakhir. Ia menuding penggundulan hutan oleh PT Gruti yang bekerja sama dengan BUMDes sebagai penyebab utama krisis air. “Kami tidak lagi mendapat sumber air minum, ini persoalan mendasar bagi masyarakat,” katanya.


Sedikitnya 12 unit alat berat dikeluarkan warga dan diletakkan di depan rumah Kepala Desa Parbuluan 6. Pangihut menyebut tindakan itu sebagai bentuk tekanan agar perusahaan berhenti beroperasi, sekaligus membantah klaim perangkat desa yang menyatakan mayoritas warga mendukung PT Gruti. Hingga kini, massa mulai berangsur meninggalkan lokasi, sementara aparat kepolisian masih tetap berjaga di sekitar area konsesi.

Komentar

Tampilkan

Terkini

Entertainment

+

Opini

+