-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Hari Merdeka, Pemkab OKI Buka Akses Pendidikan Kesetaraan bagi Warga Binaan Lapas Kayuagung

Redaksi
Kamis, 21 Agustus 2025, Agustus 21, 2025 WIB Last Updated 2025-08-21T08:29:15Z


OKI, SELEKTIFNEWS.COM – Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan membuka akses pendidikan kesetaraan bagi warga binaan dan anak binaan Lapas Kelas IIB Kayuagung. Langkah ini diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab OKI dan Lapas Kayuagung, Minggu (17/8), serta kerja sama dengan Kantor Kementerian Agama OKI untuk pembinaan rohani.


Program pendidikan kesetaraan yang akan dilaksanakan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) tersebut diharapkan mampu menjawab tantangan keterbatasan pendidikan yang dialami para warga binaan. Tidak sedikit di antara mereka yang sebelumnya tidak sempat menyelesaikan pendidikan formal, sehingga inisiatif ini menjadi peluang besar untuk mengembangkan diri meski berada dalam masa pembinaan.


Kalapas Kelas IIB Kayuagung, Syaikoni, dalam sambutannya menyampaikan bahwa MoU dengan Dinas Pendidikan terkait PKBM dan dengan Kementerian Agama terkait pembinaan rohani merupakan upaya nyata dalam pemenuhan hak-hak dasar warga binaan. “Sebelum kembali ke masyarakat, mereka perlu dibekali dengan pendidikan dan peningkatan iman serta takwa. Dengan begitu, ketika bebas, mereka dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna bagi lingkungannya,” ujarnya.


Bupati Ogan Komering Ilir, H. Muchendi, dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa pendidikan dan pembinaan rohani merupakan bekal utama bagi warga binaan dalam proses reintegrasi sosial. Ia menekankan agar para warga binaan menjadikan remisi dan kesempatan pendidikan ini sebagai titik balik untuk memperbaiki diri. “Kembalilah ke masyarakat sebagai manusia yang lebih baik. Jangan ulangi kesalahan, manfaatkan pendidikan rohani dan intelektual untuk membuktikan bahwa saudara bisa diterima kembali sebagai individu produktif,” pesan Bupati Muchendi.


Lebih lanjut, Bupati Muchendi menambahkan bahwa kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kemenag merupakan bukti nyata kehadiran pemerintah yang tidak hanya menghukum, tetapi juga membimbing. Menurutnya, sinergi antara pendidikan dan pembinaan spiritual dapat menjadi jalan bagi warga binaan untuk kembali berkontribusi secara positif di tengah masyarakat.


Selain peresmian akses pendidikan, momentum Hari Kemerdekaan ini juga ditandai dengan pemberian remisi bagi warga binaan Lapas Kayuagung. Sebanyak 744 orang menerima remisi umum, sementara 725 lainnya memperoleh remisi dasawarsa, yakni pengurangan masa hukuman yang hanya diberikan setiap sepuluh tahun. Dari jumlah tersebut, 45 orang di antaranya langsung dinyatakan bebas pada hari itu karena kebijakan subsider pengganti.


Acara peringatan juga dimeriahkan dengan penampilan hasil pembinaan kemandirian warga binaan. Berbagai keterampilan seperti bengkel otomotif dan jasa potong rambut dipamerkan, menunjukkan keseriusan Lapas Kayuagung dalam membekali mereka dengan keahlian praktis yang dapat dimanfaatkan setelah bebas. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah dalam mencetak warga binaan yang lebih mandiri.


Dengan terobosan pendidikan kesetaraan, pembinaan rohani, pemberian remisi, serta pembekalan keterampilan, Pemkab OKI bersama Lapas Kayuagung ingin memastikan bahwa Hari Kemerdekaan tidak hanya dimaknai dengan upacara seremonial, tetapi juga dengan langkah nyata dalam mencerdaskan dan membina warga binaan. Inisiatif ini sekaligus menjadi simbol harapan baru agar mereka dapat kembali ke masyarakat sebagai individu yang berdaya dan produktif.

Komentar

Tampilkan

Terkini

Entertainment

+

Opini

+